Analisis Semiotika dalam Musik Video Turbulence oleh Ateez
Pendahuluan
Semakin berkembangnya teknologi, cara penyampaian pesan dan informasi-pun semaik beragam. Salah satunya adalah melalui Video Klip K-pop atau biasa diebut dengan Music Video. Music Video tidak hanya digunakan para artist sebagai media untuk memperkenalkan lagu baru mereka dalam bentuk audio visual saja, namun juga dapat digunakan sebagai media penyampaian pesan yang dimunculkan baik dalam bahasa verbal maupun non verbal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Music Video dari Boygroup K-Pop ATEEZ yang berjudul Turbulance dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes.
Isi
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data semiotika oleh Roland Barthes. Analisis semiotika berupa sistem tanda yang dibagi menjadi denotasi, konotasi dan mitos.
Denotasi
Denotasi merupakan sistem signifikasi (pemaknaan) tahap pertama menurut Roland. Artinya adalah Tahap denotasi ini baru menelaah tanda dari sudut pandang bahasa dalam hal ini yaitu makna harfiah.
Konotasi
Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pengguna serta nilai-nilai dari kebudayaannya. Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana menggambarkannya (John Fiske, 2004:128).
Mitos
Mitos muncul melalui suatu anggapan berdasarkan observasi kasar setelah memperoleh dua tahapan yakni penanda (denotasi) dan (konotasi) petanda. Dalam pandangan Barthes, mitos bukan realitas unreasonable atau unspeakable, melainkan sistem komunikasi atau pesan (message) yang berfungsi mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku pada periode tertentu (Budiman, 2001:28 dalam Rusmana, 2014:206)
Peneliti akan mencoba menguraikan hasil analisis dari Music Video Turbulence oleh Ateez dengan menggunakan semiotika Roland Barthes tersebut.
아직 난 어린 걸지 몰라, 하
까만 밤하늘을 맴돌아, 하
조급함이 만들어 놓은 난기류는 우릴 비틀어
Makna denotasi : Mungkin aku masih terlalu muda
Melayang di langit malam yang hitam
Goncangan yang dibuat oleh ketidaksabaran, mengubah kita
Makna konotasi : Proses pendakian untuk menjadi dewasa adalah masa remaja yang penuh dengan kelabilan dan kebingungan yang terkadangan membuat kita tidak logis, tidak sabar, ternuru-buru dalam menjalankan sesuatu dan membuat keputusan.
Mitos : masa remaja adalah masa yang penuh dengan kebingungan hidup.
이 끝에 우린 어디로?
어떤 모습으로? 무엇이 돼야만 하나?
Makna denotasi : Di ujung jalan ini, di mana kita seharusnya?
Menjadi apa kita seharusnya? dalam bentuk apa?
Makna konotasi : salah satu kebingugannya adalah tentang menentukan masa depan kita. Karena setelah fase remaja dengan sekolah wajib, kita akan masuk ke duni baru, dunia perkuliahan dan duna kerja dengan berbagai bidang penjurusannya.
Mitos : salah satu fase remaja adalah bingung dalam menenukan masa depan, dan ini adalah hall yang wajar.
이 끝에 우린 여기서 지금 모습으로 무엇이 돼야 한다면
나는 내가 되기를 바라, 너도 같기를,
Makna denotasi : Di ujung jalan ini,
Jika kita harus menjadi sesuatu dalam bentuk lain
Aku berharap menjadi diri ku sendiri
Aku harap kamu bisa merasakan hal yang sama
Makna konotasi : dalam perjalanan menuju dewasa dan meraih mimpi dan cita-cita kita, yang kita butuhkan adalah menjadi diri kita sendiri yang akhirnya membuat kita percaya pada diri kita dan kekuatan kita dalam meraih cita-cita yang kita impikan.
Mitos : kunci untuk berhasil melewati fase remaja dan menjadi dewasa untk mengejar mimpi dan cita-cita kita adalah menjadi diri kita sendiri.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis semiotika terhadap Music Video Turbulence oleh Ateez, dan ditemukannya tanda-tanda denotatif, konotatif, dan juga mitos maka dapat disimpulkan bahwa Music Video Turbulence menggambarkan kestruggling-an setiap orang dalam menjalani fase remaja yang penuh gejolak, kebingungan, dan ketakutan akan masa depan. Dan dalam Music Video ini juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana melewati fase bergejolak itu agar kta bisa “landing” dengan selamat ke fase dewasa dan meraih mimpi dan cita-cita yang kita inginkan.
Yuniarti Dewi
202046500022
S4A
Komentar
Posting Komentar