Kajian seperti apa yang bisa dilakukan selain menggunakan Semiotika

 Untuk mengkaji seni rupa dan desain kita juga bisa menggunakan kajian dari perspektif psikologi. Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yakni psychology yang merupakan gabungan dari kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Oleh karena itu, secara harfiah Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari atau mendalami lebih dalam tentang jiwa manusia.

Menurut Kurt Koffka (1925), pengertian psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku mahluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia luar.

Kenapa psikologi bisa terhubung dengan seni? Karena menurut saya aspek terpenting dalam seni bukan hanyalah objek seninya saja, tetapi juga subjek dari karya seni atau dengan kata lain manusianya sebagai kreator atau pencipta dari karya seni tersebut. Selain kreatornya, hubungan manusia dengan seni juga ada pada audience yang melihat karya seni tersebut.

Dengan psikologi, kita bisa mengkaji lebih dalam mulai dari proses penciptaan karya seni oleh pelaku seni hingga membaca respon dari para penikmat seni.

Psikologi seorang pelaku ilmu seni atau seniman dapat mempengaruhi hasil karya dari ilmu seniman tersebut, contohnya, setiap pelaku seni tentunya memiliki ciri khas nya sendiri di setiap karyanya yang membedakannya dari para pelaku seni lain. Mengapa bisa begitu? Tentunya perbedaan itu dapat terjadi karena masing masing pelaku seni memiliki kepribadian, pengalaman seni serta proses imajinasi dan kreativitas otak yang berbeda pula. Oleh sebab itu, menurut saya apa yang ada dan diciptakan dalam seni sangat berhubungan erat dengan psikologi penciptanya (pelaku seni/seniman).

(Itu saja yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kekurangan dan salah kata)

Yuniarti Dewi

202046500022

S4A


Komentar